Sabtu, 20 Desember 2014

SISTEM TRANSPORT DAN PEMBULUH DARAH PADA KECEBONG (Praktikum-5, Garut 17 Desember 2014)



PEMBULUH DARAH PADA KECEBONG

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
(PRAKTIKUM – 5)

Disusun oleh: Kelompok 4
Rini Indriani
(12542006)
Ina Nurlaela
(12542007)
Imas Rini Rukmana
(12542009)
Dede Sumyati
(12542011)
Iis Siti Nurfadilah
(12542014)


Program studi Pendidikan Biologi S-1
Semester/Kelas
5/3-B

Dosen Pembimbing:
Siti Nurkamilah, S.Pd.,




 
LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN GARUT
2014

SISTEM TRANSPORT DAN PEMBULUH DARAH PADA KECEBONG
 (Praktikum-5, Garut 17 Desember 2014)
                                                                                                                                                    
A. Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui aliran darah pada selaput renang ekor kecebong dan mengetahui perbedaan pembuluh darah arteri dan vena pada kecebong.

B. Alat dan bahan
v  Alat :
§  Gelas kimia


Gb. 1.Gelas kimia
§  Mikroskop


Gb. 2.Mikroskop
§  Kaca objek


Gb. 3. Kaca objek
§  Alat tulis
§  Kamera
§  Cawan petri


Gb. 4. Cawan petri
v  Bahan :
§  Kecebong yang masih hidup


Gb. 5. Kecebong
§  Kapas
§  Alkohol 70 %

C. Langkah kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah:
Melihat aliran darah pada ekor kecebong :
1)     Mempersiapkan alat dan bahan;
2)     Ambil satu kecebong yang masih hidup kedalam cawan petri ;
3)     Kemudian bius kecebong dengan menggunakan kapas yang telah ditetesi alcohol 70 % selama 5 detik;
4)     Simpan kecebong yang sudah terbius diatas kaca objek yang ditidurkan secara menyamping;
5)     Amati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor kecebong yang tampak transparan;
Perhatikan jalan darah dalam pembuluh darah tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah? ;
6)     Gambarkan sebagian rangkaian pembuluh darah yang diamati !
                                                                       
D. Landasan teori
Amfibia atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.Amfibia bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
Amfibia mempunyai ciri-ciri:
1.      Tubuh diselubungi kulit yang berlendir.
2.      Merupakan hewan berdarah dingin (poikiloterm).
3.      Mempunyai jantung yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4.      Mempunyai dua pasang kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5.      Matanya mempunyai selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu menyelam.
6.      Pernapasan pada saat masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke dalam rongga mulut ketika menyelam.
7.      Berkembang biak dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh induknya (pembuahan eksternal).
                   Pembuluh nadi atau arteri adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.Fungsi ini bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju jantung.Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media  yang tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika intima yang tersusun atas sel endothelial.Darah mengalir di dalam pada lumen.
Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:
1.    Arteri pulmonaris
   Pembuluh ini membawa darah yang telah dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari        paru-paru.
2.    Arteri sistemik
   Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol dan kemudian ke pembuluh kapiler,             di mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
3.    Aorta
Aorta adalah pembuluh nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak oksigen.
4.    Arteriol
   Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang berhubungan dengan pembuluh kapiler.
5.    Pembuluh kapiler
Pembuluh ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang terkecil dengan sel-sel tubuh.Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. Pembuluh balik atau vena adala pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.jika diraba, denyut    jantungnya tidak terasa. Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.Katup ini berfungsi agar darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah tetap mengalir menuju jantung.Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru, darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Pembuluh darah kapiler (dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter  5-10 μm, yang menghubungkan arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan  di sekitarnya.Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang mengembalikan darah ke jantung.Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik. Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia. Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi  menggunakan insang, seperti ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”).
Kebanyakan berudu herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.Beberapa spesies merupakan omnivora (pemakan segala).
Sistem peredaran darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda.Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam satu kali peredaran.Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian kembali ke jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus menuju atrium kanan.Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru.Di paru-paru, dilepaskan COdan O2 diikat.Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis, kemudian menuju atrium kiri.Peredaran darah yang terjadi ini merupakan peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke ventrikel.Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2 dengan darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang sedikit.Dari ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang bercabang ke kiri dan ke kanan.Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein, darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.

E. Data hasil pengamatan


Gb. 6.Pembuluh darah kecebong  di dalam mikroskop (perbesaran 10x10 cm)
aliran darah ke kanan merupakan aliran darah cepat (arteri) dan yang balik ke arah kanan (vena)

F.   Pembahasan
                                Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati dibawah mikroskop, kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari ekor kecebong.Terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti aliran zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada juga yang lambat.


Aliran darah pada kecebong


Gambar kecebong
                       Sistem peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
Mekanisme peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
·         Seluruh darah yang mempunyai kadar oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung melalui pembuluh  vena (darah tersebut disebut darah vena).
·         Otot bilik akan memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
·         Daerah insang merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
·         Darah arteri kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke seluruh tubuh.
·         Darah dari sel-sel tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
·         Pembuluh arteri dan vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari ukuran pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu serambi dan satu bilik. Arteri adalah pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah sampai ke kapiler-kapiler.Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.(Kartolo 1993).
Perbedaan pembuluh darah vena dengan pembuluh darah arteri
Vena
Arteri
 Membawah darah kotor kecuali vena pulmonalis
Membawa darah bersih kecuali arteri kumonalis
Mempunyai dinding yang tipis
Mempunyai dinding yang tebal
Jaringannya kurang elastis
Mempunyai jaringan yang elastis
Mempunyai katup-katup sepanjang jalannya mengarah ke jantung
Katup hanya pada permulaan keluar dari jantung
Tidak menunjukan adanya tempat mendengar denyut jantung.
Menunjukan adanya tempat untuk mendengar denyut jantung.
                                                                                                         
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan ekor kecebong dibawah mikroskop, kami dapat menyimpulkan bahwa system peredaran darah pada kecebong merupakan system peredaraan darah tertutup dengan pembuluh arteri yang aliran darahnya lebih cepat dan mengalirkan darah ke ekor secara konstan sedangkan pembuluh vena yang aliran darahnya lebih lambat dan mengalirkan darahnya ke kepala secara berubah-ubah/tidak teratur.

H. Evaluasi
1.      Apakah tujuan dari praktikum ini?
Jawab       : untuk mengetahui aliran darah pada selaput renang ekor kecebong dan mengetahui perbedaan pembuluh darah arteri dan vena pada kecebong.
2.      Apa fungsi larutan fisiologis dalam praktikum ini ?
Jawab         : untuk mengetahui aliran darah pada pembuluh tersebut supaya pengamatan dilakukan dengan lebih mudah.
3.      Apa fungsi alcohol yang digunakan dalam praktikum ini?
Jawab         : untuk melemahkan kecebong atau membius kecebong agar pengamatan lebih mudah dilakukan.
4.      Tulis langkah kerja praktikum ini dalam kalimat negative ?
Jawab         : Melihat aliran darah pada ekor kecebong :
1)     Mempersiapkan alat dan bahan;
2)     Ambil satu kecebong yang masih hidup kedalam cawan petri ;
3)     Kemudian bius kecebong dengan menggunakan kapas yang telah ditetesi alcohol 70 % selama 5 detik;
4)     Simpan kecebong yang sudah terbius diatas kaca objek yang ditidurkan secara menyamping;
5)     Amati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor kecebong yang tampak transparan;
6)     Perhatikan jalan darah dalam pembuluh darah tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah? ;
7)     Gambarkan sebagian rangkaian pembuluh darah yang diamati !
5.      Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedan kecepatan aliran pada pembuluh darah ?
jawab           : kondisi aktivitas, suhu, konsumsi oksigen, jenis kelamin, dsb.
6.      Pada pembuluh manakah kecepatan aliran darah cepat dan pada pembuluh mana yang lambat ?
Jawab         : aliran darah yang cepat yaitu di pembuluh arteri dan aliran darah yang lambat di vena.
7.      Adakah pengaruh suhu pada kecepatan jalannya aliran darah ?
Jawab         : ada




DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T. Ward. 2010. At a Glance Sistem Kardiovaskuler Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Anderson, Paul D. 2008. Anatomi & Fisiologi Tubuh Manusia.Jakarta :EGC.
Frandson, 1992.Anatomi dan Fisiologi Ternak.Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.
Nurjaman,Sopyan.2012.Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan.Bandung:Lili     Creative
Rusyana, Adun. (2011). Zoologi Invertebrata (Teori dan Praktik). Bandung: Alfabeta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan.Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar