PEMBULUH DARAH PADA KECEBONG
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN
(PRAKTIKUM – 5)
Disusun oleh: Kelompok 4
Rini Indriani
|
(12542006)
|
Ina Nurlaela
|
(12542007)
|
Imas Rini Rukmana
|
(12542009)
|
Dede Sumyati
|
(12542011)
|
Iis Siti Nurfadilah
|
(12542014)
|
|
|
Program studi
Pendidikan Biologi S-1
|
|
Semester/Kelas
|
5/3-B
|
Dosen Pembimbing:
Siti Nurkamilah, S.Pd.,
LABORATORIUM BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN GARUT
2014
SISTEM TRANSPORT DAN PEMBULUH DARAH
PADA KECEBONG
(Praktikum-5, Garut 17 Desember 2014)
A.
Tujuan praktikum
Adapun tujuan dari praktikum
ini adalah untuk mengetahui aliran darah pada selaput renang ekor kecebong dan
mengetahui perbedaan pembuluh darah arteri dan vena pada kecebong.
B.
Alat dan bahan
v Alat :
§ Gelas kimia
Gb. 1.Gelas
kimia
§ Mikroskop
Gb.
2.Mikroskop
§ Kaca objek
Gb. 3. Kaca
objek
§ Alat tulis
§ Kamera
§ Cawan petri
Gb. 4. Cawan
petri
v Bahan :
§ Kecebong yang masih hidup
Gb. 5.
Kecebong
§ Kapas
§ Alkohol 70 %
C.
Langkah kerja
Adapun langkah kerja dari praktikum ini adalah:
Melihat aliran darah pada ekor kecebong :
1) Mempersiapkan alat dan bahan;
2) Ambil satu kecebong yang masih hidup kedalam cawan petri ;
3) Kemudian bius kecebong dengan menggunakan kapas yang telah
ditetesi alcohol 70 % selama 5 detik;
4) Simpan kecebong yang sudah terbius diatas kaca objek yang
ditidurkan secara menyamping;
5) Amati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor
kecebong yang tampak transparan;
Perhatikan jalan darah dalam pembuluh
darah tersebut, manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah? ;
6) Gambarkan sebagian rangkaian pembuluh darah yang diamati !
D.
Landasan teori
Amfibia
atau amfibi (Amphibia), umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan.Amfibia
bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab dan basah.
Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah
tersebut dan bernapas dengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian
berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya hidup di
daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
- Amfibia mempunyai ciri-ciri:
1. Tubuh diselubungi
kulit yang berlendir.
2. Merupakan hewan
berdarah dingin (poikiloterm).
3. Mempunyai jantung
yang terdiri dari tiga ruangan yaitu dua serambi dan satu bilik.
4. Mempunyai dua pasang
kaki dan pada setiap kakinya terdapat selaput renang yang terdapat di antara
jari-jari kakinya dan berfungsi untuk melompat dan berenang.
5. Matanya mempunyai
selaput tambahan yang disebut membran niktitans yang sangat berfungsi waktu
menyelam.
6. Pernapasan pada saat
masih kecebong berupa insang, setelah dewasa alat pernapasannya berupa
paru-paru dan kulit dan hidungnya mempunyai katup yang mencegah air masuk ke
dalam rongga mulut ketika menyelam.
7. Berkembang biak
dengan cara melepaskan telurnya dan dibuahi oleh yang jantan di luar tubuh
induknya (pembuahan eksternal).
Pembuluh nadi atau arteri
adalah pembuluh darah berotot yang membawa darah dari jantung.Fungsi ini
bertolak belakang dengan fungsi pembuluh balik yang membawa darah menuju
jantung.Lapisan terluar arteri disebut tunika adventitia yang tersusun dari
jaringan penyambung. Di lapisan selanjutnya terdapat tunika media yang
tersusun atas otot polos dan jaringan elastis. Lapisan terdalam adalah tunika
intima yang tersusun atas sel endothelial.Darah mengalir di dalam pada lumen.
Beberapa jenis pembuluh nadi (arteri) adalah:
1. Arteri pulmonaris
Pembuluh ini membawa darah yang telah
dideoksigenasi yang baru saja dialirkan dari paru-paru.
2. Arteri sistemik
Arteri sistemik membawa darah menuju arteriol
dan kemudian ke pembuluh kapiler, di
mana zat nutrisi dan gas ditukarkan.
3. Aorta
Aorta adalah pembuluh
nadi terbesar dalam tubuh yang keluar dari ventrikel jantung dan membawa banyak
oksigen.
4. Arteriol
Arteriol adalah pembuluh nadi terkecil yang
berhubungan dengan pembuluh kapiler.
5. Pembuluh kapiler
Pembuluh
ini bukan pembuluh nadi sesungguhnya. Di sinilah terjadinya pertukaran zat yang
menjadi fungsi utama sistem sirkulasi. Pembuluh kapiler adalah pembuluh yang
menghubungkan cabang-cabang pembuluh nadi dan cabang-cabang pembuluh balik yang
terkecil dengan sel-sel tubuh.Pembuluh nadi dan pembuluh balik itu
bercabang-cabang, dan ukuran cabang-cabang pembuluh itu semakin jauh dari
jantung semakin kecil. Pembuluh kapiler sangat halus dan berdinding tipis. Pembuluh
balik atau vena adala pembuluh yang membawa darah menuju jantung. Darahnya
banyak mengandung karbon dioksida. Umumnya terletak dekat permukaan tubuh dan
tampak kebiru-biruan. Dinding pembuluhnya tipis dan tidak elastis.jika diraba,
denyut jantungnya tidak terasa.
Pembuluh vena mempunyai katup sepanjang pembuluhnya.Katup ini berfungsi agar
darah tetap mengalir satu arah. Dengan adanya katup tersebut, aliran darah
tetap mengalir menuju jantung.Jika vena terluka, darah tidak memancar tetapi
merembes. Dari seluruh tubuh, pembuluh darah balik bermuara menjadi satu
pembuluh darah balik besar, yang disebut vena cava. Pembuluh darah ini masuk ke
jantung melalui serambi kanan. Setelah terjadi pertukaran gas di paru-paru,
darah mengalir ke jantung lagi melalui vena paru-paru. Pembuluh vena ini
membawa darah yang kaya oksigen. Jadi, darah dalam semua pembuluh vena banyak
mengandung karbon dioksida kecuali vena pulmonalis. Pembuluh darah kapiler
(dari bahasa Latin capillaris) ialah pembuluh darah terkecil di
tubuh, berdiameter 5-10 μm, yang menghubungkan
arteriola dan venula, dan memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon
dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah antara darah dan jaringan di
sekitarnya.Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang dan menyempit
ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah
terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang
mengembalikan darah ke jantung.Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis
sehingga gas dan molekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat
mengalir melewatinya dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.
Berudu atau kecebong adalah tahap pra-dewasa (larva) dalam daur hidup amfibia.
Berudu eksklusif hidup di air dan berespirasi menggunakan insang, seperti
ikan. Tahap akuatik (hidup di perairan) inilah yang membuat amfibia memperoleh
namanya (amphibia = “hidup [pada tempat] berbeda-beda”).
Kebanyakan berudu
herbivora, memakan alga dan bagian-bagian tumbuhan.Beberapa spesies merupakan
omnivora (pemakan segala).
Sistem peredaran
darah katak berupa sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah
ganda.Pada sistem peredaran darah ganda, darah melalui jantung dua kali dalam
satu kali peredaran.Pertama, darah dari jantung menuju ke paru-paru kemudian
kembali ke jantung.Kedua, darah dari seluruh tubuh menuju ke jantung dan
diedarkan kembali ke seluruh tubuh.
Jantung katak terdiri
dari tiga ruang, yaitu dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan sebuah
ventrikel. Di antara atrium dan ventrikel terdapat klep yang mencegah agar
darah di ventrikel tidak mengalir kembali ke atrium.
Darah yang miskin
oksigen dari berbagai jaringan dan organ-organ tubuh mengalir ke sinus venosus
menuju atrium kanan.Darah dari atrium kanan mengalir ke ventrikel, kemudian
menuju ke arteri pulmonalis dan masuk ke paru-paru.Di paru-paru, dilepaskan CO2 dan
O2 diikat.Dari paru-paru darah mengalir ke vena pulmonalis,
kemudian menuju atrium kiri.Peredaran darah yang terjadi ini merupakan
peredaran darah kecil. Selanjutnya, dari atrium kiri darah mengalir ke
ventrikel.Di dalam ventrikel terjadi pencampuran darah yang mengandung O2 dengan
darah yang mengandung CO2, meskipun dalam jumlah yang sedikit.Dari
ventrikel, darah keluar melalui traktus arteriosus (batang nadi) ke aorta yang
bercabang ke kiri dan ke kanan.Masing-masing aorta ini bercabang-cabang menjadi
tiga arteri pokok, yaitu arterior (karotis) mengalirkan darah ke kepala dan ke
otak, lengkung aorta mengalirkan darah ke jaringan internal dan alat dalam
tubuh, dan arteri posterior mengalirkan darah ke kulit dan paru-paru.
Darah katak terdiri
dari plasma darah dan sel-sel darah. Plasma darah mengandung air, protein,
darah, dan garam-garam mineral. Sel-sel darah terdiri dari eritrosit (sel darah
merah) dan leukosit (sel darah putih). Eritrosit pada katak memiliki inti dan
mengandung hemoglobin untuk mengikat oksigen. Leukosit pada katak juga memiliki
inti. Selain memiliki sistem peredaran darah, katak juga memilki sistem
peredaran limfatik. Sistem peredaran limfatik berperan penting dalam
pengambilan cairan tubuh ke dalam peredaran darah.
Arteri adalah
pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah
sampai ke kapiler-kapiler. Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah
keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.
E.
Data hasil pengamatan
Gb. 6.Pembuluh darah kecebong di dalam mikroskop (perbesaran 10x10 cm)
aliran darah ke kanan merupakan aliran darah cepat (arteri) dan yang balik ke arah kanan (vena)
F.
Pembahasan
Pada percobaan yang pertama, setelah ekor kecebong diamati
dibawah mikroskop, kami dapat melihat bagian-bagian dalam dari ekor
kecebong.Terlihat pembuluh darah pada ekor kecebong yang nampak transparan
beserta aliran-aliran darahnya.Aliran-aliran darahnya terlihat seperti aliran
zat-zat cair yang bergerak dengan arah dan kecepatan yang berbeda-beda. Ada
yang ke depan ada juga yang ke belakang, ada yang alirannya cepat namun ada
juga yang lambat.
Aliran darah pada kecebong
Gambar kecebong
Sistem
peredaran darah pada kecebong dipelajari melalui aliran darah pada ekor
kecebong. Setelah ekor kecebong diamati di bawah mikroskop terlihat pembuluh
darah pada ekor kecebong yang nampak transparan beserta aliran-aliran
darahnya.Sistem peredaran darah kecebong merupakan sistem peredaran darah
tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali dalam setiap peredaran.
Mekanisme
peredaran darh pada kecebong adalah sebagai berikut:
·
Seluruh darah yang
mempunyai kadar oksigen rendah dan karbon dioksida tinggi masuk ke jantung
melalui pembuluh vena (darah tersebut disebut darah vena).
·
Otot bilik akan
memompa darah keluar dari jantung lewat arteri menuju kapiler di dalam insang.
·
Daerah insang
merupakan tempat terjadinya pertukaran gas, karbon dioksida dibebaskan dan
oksigen diikat (darah yang kaya oksigen disebut darah arteri).
·
Darah arteri
kemudian mengalir menuju ke kapiler sistemik, yaitu kapiler yang menyebar ke
seluruh tubuh.
·
Darah dari sel-sel
tubuh dikumpulkan, kemudian di bawa lagi ke jantung melalui pembuluh vena.
·
Pembuluh arteri dan
vena mengalirkan darah lebih cepat daripada pembuluh arterior, venula dan
kapiler karena ukuran pembuluh darah arteri dan vena tersebut lebih besar dari
ukuran pembuluh arterior. Pada masa larva (berudu/ kecebong), sistem peredaran
transportasinya menyerupai sistem transportasi pada ikan. Setelah mengalami
metamorfosis menjadi katak, sistem transformasinya mengalami perubahan yang
sesuai dengan kehidupan di lingkungan darat. Sistem peredaran darah kecebong
merupakan sistem peredaran darah tunggal, yaitu darah melewati jantung sekali
dalam setiap peredaran. Jantung ikan terbagi menjadi dua ruangan. Yaitu satu
serambi dan satu bilik. Arteri adalah
pembuluh dangan tekanan terbesar, sehingga memungkinkan untuk menyalurkan darah
sampai ke kapiler-kapiler.Kapiler memiliki tekanan paling kecil, dan setelah
keluar ke vena tekanannya lebih besar di banding kapiler.(Kartolo 1993).
Perbedaan pembuluh darah vena dengan pembuluh darah arteri
Vena
|
Arteri
|
Membawah darah kotor kecuali
vena pulmonalis
|
Membawa darah bersih kecuali arteri
kumonalis
|
Mempunyai dinding yang tipis
|
Mempunyai dinding yang tebal
|
Jaringannya kurang elastis
|
Mempunyai jaringan yang elastis
|
Mempunyai katup-katup sepanjang
jalannya mengarah ke jantung
|
Katup hanya pada permulaan keluar
dari jantung
|
Tidak menunjukan adanya tempat
mendengar denyut jantung.
|
Menunjukan adanya tempat untuk
mendengar denyut jantung.
|
G.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan ekor
kecebong dibawah mikroskop, kami dapat menyimpulkan bahwa system peredaran
darah pada kecebong merupakan system peredaraan darah tertutup dengan pembuluh
arteri yang aliran darahnya lebih cepat dan mengalirkan darah ke ekor secara
konstan sedangkan pembuluh vena yang aliran darahnya lebih lambat dan
mengalirkan darahnya ke kepala secara berubah-ubah/tidak teratur.
H.
Evaluasi
1. Apakah tujuan dari praktikum ini?
Jawab : untuk mengetahui aliran darah pada
selaput renang ekor kecebong dan mengetahui perbedaan pembuluh darah arteri dan
vena pada kecebong.
2. Apa fungsi larutan fisiologis dalam praktikum ini ?
Jawab : untuk mengetahui aliran darah pada
pembuluh tersebut supaya pengamatan dilakukan dengan lebih mudah.
3. Apa fungsi alcohol yang
digunakan dalam praktikum ini?
Jawab :
untuk melemahkan kecebong atau membius kecebong agar pengamatan lebih mudah
dilakukan.
4. Tulis langkah kerja praktikum ini dalam kalimat negative ?
Jawab : Melihat aliran darah pada ekor
kecebong :
1) Mempersiapkan alat dan bahan;
2) Ambil satu kecebong yang masih hidup kedalam cawan petri ;
3) Kemudian bius kecebong dengan menggunakan kapas yang telah
ditetesi alcohol 70 % selama 5 detik;
4) Simpan kecebong yang sudah terbius diatas kaca objek yang
ditidurkan secara menyamping;
5) Amati dibawah mikroskop pembuluh-pembuluh darah pada ekor
kecebong yang tampak transparan;
6) Perhatikan jalan darah dalam pembuluh darah tersebut,
manakah yang lebih cepat, konstan dan berubah-ubah? ;
7) Gambarkan sebagian rangkaian pembuluh darah yang diamati !
5. Apakah yang menyebabkan terjadinya perbedan kecepatan aliran pada
pembuluh darah ?
jawab : kondisi aktivitas, suhu, konsumsi
oksigen, jenis kelamin, dsb.
6. Pada pembuluh manakah kecepatan aliran darah cepat dan pada pembuluh
mana yang lambat ?
Jawab : aliran darah yang cepat yaitu di
pembuluh arteri dan aliran darah yang lambat di vena.
7. Adakah pengaruh suhu pada kecepatan jalannya aliran darah ?
Jawab
: ada
DAFTAR PUSTAKA
Aaronson, Philip I. and Jeremy P. T. Ward. 2010. At
a Glance Sistem Kardiovaskuler Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Anderson, Paul D. 2008. Anatomi & Fisiologi
Tubuh Manusia.Jakarta :EGC.
Frandson, 1992.Anatomi dan Fisiologi Ternak.Gadjah
Mada University Press.Yogyakarta.
Nurjaman,Sopyan.2012.Penuntun
Praktikum Fisiologi Hewan.Bandung:Lili Creative
Rusyana, Adun. (2011). Zoologi Invertebrata (Teori dan
Praktik). Bandung: Alfabeta.
Pearce, E.,2004. Anatomi dan Fisiologi Manusia
untuk Paramedis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan
Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC.
Syaifuddin,2006. Anatomi dan Fisiologi untuk
Mahasiswa Keperawatan.Buku kedokteran EGC. Jakarta.
Wulangi,kartolo.S. 1993. Prinsip-prinsip
Fisiologi Hewan. Bandung: Jurusan Biologi ITB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar